Friday, July 31, 2009

Moments...

Ini bukan tentang momentum yang dibahas di pelajaran Fisika...ini juga bukan momen-momen tentang sesuatu yang membahagiakan...ini adalah momen yang mungkin tak akan terulang untuk kedua kalinya.

Momen ini adalah momen yang amat sangat melelahkan bagiku. Di mana aku tidak pernah merasakan kelelahan macam ini sebelumnya...wah, rasa kayak digebukin orang satu kampung capeknya! Beuh, emang dah pernah digebukin ma orang sekampung, yawh? Heuheuheu

Ga pernah, c...cuma ngebayanginnya keknya serem, deh...hihihi

Alkisah...saya sedang mempersiapkan program KKN yaitu Uji Bahan Berbahaya pada makanan. Well, saking pusingnya, sampe-sampe saya muter-muter buat nyari sample makanan yang mengandung formalin, boraks, dan pewarna tekstil...heueheueheu

Akhirnya waktu hari H (Sabtu) badan saya terasa pegal semua...heheheh....padahal saya harus bawa tas yang lumayan berat karena siangnya saya harus mengikuti acara training yang diadakan oleh MHTI. Lalu saya mendapat kabar bahwa ayah salah satu sahabat saya meninggal pada hari itu sehingga saya dan beberapa sahabat saya pun merencanakan untuk berkunjung ke rumahnya di Prigen. Tetapi ada masalah yang kemudian membuat kami tidak bisa menentukan kapan bisa berangkat. Ada yang bilang hari Minggu siang setelah training, ada juga yang bilang hari Senin. Wah, kalau Senin saya tidak bisa ikut...masalahnya saya sudah ada janji dengan dosen pembimbing saya, itu yang saya katakan. Minggu pagi saya merasa sangat mengantuk karena tidur jam 12 malam dan harus bangun lagi jam 2 padahal saya tidak bisa tidur dengan tenang sepanjang malam karena tidur dengan banyak orang dan dempet-dempet. Entah bagaimana caranya, Minggu pagi saya dapat berita bahwa kami berangkat setelah sholat Shubuh n balik jam 8. Akhirnya kami berangkat jam 6 dari Malang...kami berangkat dengan motor...dan saya berada di dabisan paling depan karena saya bersama dengan orang yang tahu rumah sahabat saya itu.

SubhanaLlah, perjalanan kami benar-benar dipenuhi dengan banyak tantangan. Tantangan pertama adalah kabut tebal yang menyelimuti jalan antara Malang-Lawang yang membuat saya harus melepas kacamata saya kemudian membersihkannya dan memasangnya lagi dan itu harus saya lakukan TANPA MENGHENTIKAN SEPEDA MOTOR. Dan akhirnya saya putuskan untuk tetap memakai kacamata dan membersihkannya tanpa melepasnya karena kabut itu berubah menjadi titik-titik air di kacamata saya, kalau kena mata...mata saya jadi perih soalnya helm saya bukan helm teropong.

Tantangan kedua adalah medan yang berat. Saat orang di belakang saya mengatakan "terus, Dik!" maka kami langsung menemui kondisi jalan yang na'udzu billah...RUSAK PARAH!!! Lubang di mana-mana dan medannya yang naik-turun. MasyaaLlah...kami pun menemukan jalan yang turunnya lumayan tajam, sekitar 60 derajat dan kondisi jalan yang rusak parah....tetapi alhamdulillah, kami berhasil melewatinya. Kami melewati beberapa tanjakan dan turunan yang mengerikan hingga tiba di sebuah jalan pavingan yang di samping-sampingnya berderet-deret tanaman tebu, orang di belakang saya bilang, "tunggu, Dik...Mbak kayaknya nggak pernah lewat sini, deh!" WADUH!!!

Inilah tantangan yang ketiga...mencari jalan yang benar. Kami bertanya-tanya pada penduduk sekitar di manakah desa yang kami tuju....dan hasilnya? MasyaaLlah, desanya terletak jauh sekali dari lokasi kami saat itu. Kami bahkan sudah salah jalan sejak sebelum turunan curam tadi. Akhirnya kami menemukan jalan yang benar....dan lebih bagus, alhamdulillah. Ini baru masuk akal, pikir saya saat itu. Padahal tadinya saya dan teman-teman saya berpikir kasihan sekali sahabat kami itu...untuk menuju rumah saja beratnya bukan main.....Dan saya sempat berpikiran gila, kalau orang yang saya bonceng sedang hamil maka dia pasti sudah keguguran saat itu. Hehehe....

Alhamdulillah kami sampai dengan selamat setelah melalui jalan yang berliku-liku. Kami disambut dengan ramah oleh sahabat kami itu. Wajahnya tampak tenang, tak ada ekspresi kesedihan yang ditampakkannya, subhanaLlah...saya sampai tidak tahu harus berkata apa. Ini kali kedua saya takziyah ke rumah sahabat saya. Dan dua-duanya memang pribadi-pribadi yang tenang. Yang terdahulu, kami pergi bersepuluh (tapi yang tiga ikhwan) ke Bangkalan dengan bus. Saya sangat trenyuh ketika melihat betapa tegar sahabat-sahabat saya melihat orang-orang yang mereka cintai dipanggil kembali pada Rabb mereka. Saat itu ia berkata, "kemarin cuma nangis karena tahu nggak bakal ketemu lagi, dulunya ada...sekarang ada..." SubhanaLlah...tapi saya sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Selain karena lelah, saya juga takut mengeluarkan kata-kata yang tidak tepat. Makanya, saya lebih banyak diam kemarin (sambil nyemil, biar ga garink...hehehe). Tadinya, kami diajak ke kebun salak milik keluarganya...tapi kami harus cepat-cepat kembali ke Malang. Masih ada beberapa materi training yang harus kami ikuti. Kami bertanya pada orang yang saya bonceng tadi tentang outbond training....ia berkata mungkin outbond dilaksanakan pukul 9.30 WIB. Kami berpikir mungkin saat kami tiba di sana, teman-teman yang lain sudah berangkat outbond dan kami tidak ikut. Kami kembali dari Prigen sekitar pukul 9. Dengan kecepatan tinggi, saya melajukan motor, ingin cepat-cepat kembali ke Malang...karena saya sudah lelah luar biasa. Dua teman saya sudah melaju mendahului saya. Sementara yang dua lagi malah jauh tertinggal di belakang karena saya selalu mengecek mereka lewat spion dan saat saya mengecek lagi, mereka sudah tidak terlihat. Dan akhirnya, kami sampai di Masjid Ar-Ridho (tempat training) sekitar jam setengah sebelas. Orang yang saya bonceng menanyakan tentang dua teman saya yang belum datang. Saya bilang mereka tertinggal jauh di belakang mungkin sejak di Pasuruan atau sebelumnya. Akhirnya, ia mengirim SMS pada salah satu dari keduanya dan alhamdulillah mereka sudah dekat dari tempat training. Kami beristirahat dan sambil menikmati sarapan pagi kami yang terlambat. Lalu saya bertanya pada salah seorang panitia apakah outbond sudah selesai dilaksanakan karena saya masih melihat peserta masih mengikuti materi di lantai atas. Dan tahu apa yang dikatakannya?

"Oh, Outbondnya baru mau mulai, habis ini, Dik"

JDARRRRRR!!!!
Kami kaget luar biasa. Waduh...mana lelah...harus ikut outbond, bahan kurang...masyaaLlah. Akhirnya kami mengikuti outbond dengan lelah hingga kami tidak bisa fokus. Apalagi saya yang dari hari sebelumnya bellum punya kelompok (sendiri!!!). Saya masuk di kelompok 4 bersama salah satu teman saya. Dan kami tidak tahu kenapa, kelompok kami selalu kalah, mungkin kami kurang fokus....tapi kami justru have fun...hehehe....kami santai saja. Dan setiap kali kami kalah, kami justru berfoto bersama dengan pose-pose gila...hihihi

Begitulah. Siangnya kami bersih diri dan kembali lagi ke lokasi untuk mengikuti materi terakhir. Saat itu, saya sudah tidak dapat menahan kantuk. Saya hampir tertidur saat materi disampaikan. Untungnya waktu itu hanya kritik, saran, dan pertanyaan. Sebenarnya saya ingin bertanya, tapi saya takut pertanyaan saya nggak nyambung. Jadi, saya diam saja. Akhirnya malah ngantuk. Hingga acara terakhir bertajuk FORUM CINTA yang isinya tukar hadiah (sebelumnya kami memang diinstruksikan untuk membawa hadiah). Hadiah kami dikumpulkan lalu dibagikan secara acak. Kemudian hadiah itu tadi dipindahtangankan hingga sepuluh kali. Dan hadiah yang kami pegang itulah yang menjadi milik kami. Saat forum itu berakhir, berakhir pula acara training hari itu.

Sebenarnya hari itu, Kakak dan Kakak ipar saya juga pindahan ke rumah kontrakan mereka yang ada di Sawojajar II dan saya juga diminta ikut. Tapi saya benar-benar lelah dan hanya ingin istirahat. Saya bilang pada mama kalau saya mungkin ke sana besoknya.

Begitulah...momen-momen yang paling melelahkan dalam hidup saya -sejauh ini- semoga banyak memberikan informasi yang saya butuhkan kelak.

2 comments:

Anonymous said...

Heheheheh...Duh kacian banget, badan pada pegel Dunk? Tapi Enjoykan.

Itu baru segitu...belum aja outbond ke Kampungku....hahaha..Lebih Mboizzz!!!

Syifa Syahidah said...

Hikz....emang kalo ke kampungmu pake ngelewatin jalan rusak en sungai juga, yawh? Heu3

Post a Comment

About Us

Open for public discussion about Syari'ah n Khilafah

Please contact us at




Facebook: Bright Thinker

Twitter: Sheefaulcolby